NEW LEARNINGS, NEW EXPERIENCES, NEW FRIENDS, AND NEW
MEMORIES
(Part 3)
Alohaaaa! Akhirnya kita sampai di part terakhir. Disini,
saya akan menceritakan aktivitas anak-anak Tomb Rangers 48 (Ih, gaya!) selama
KKN. Selama KKN, kita dituntut untuk mengabdikan diri terhadap desa/lokasi
yang kita dapatkan. Kata orang-orang disana, kegiatannya gak usah
banyak-banyak, yang penting semua kegiatan bisa terwujud.
Oke, dimulai dengan observasi. Di awal kedatangan, kita
harus selincah dan segesit mungkin buat mengobservasi lokasi (motor kali, ah!).
dari satu tempat ke tempat lainnya plus wawancara-wawancara dengan kepala dusun
dan masyarakat terdekat.
Setelah tau mengenai apa yang dibutuhkan oleh warga, ini
saatnya untuk mengadakan seminar desa. Nah, inilah hal terpenting yang harus
dilakukan. Di moment ini, kita harus melakukannya sebaik mungkin, sehingga
warga bisa simpatik dan mendukung kita 100%. Disini, semua program kerja
dibahas dan disetujui serta ditambahkan oleh warga desa. (Loh kok ceritanya
jadi serius gini?)
Trus, apa-apa program yang disepakati waktu itu? Secara
garis besar, gak ada sih yang special, sama seperti program-program lainnya,
tapi semua program harus dilaksanakan semaksimal mungkin.
Mulai dari ngajar di sekolah. Kebetulan, target kita itu,
sekolah yang terdekat. Nah, disana kita pilih 3 sekolah dan yang ngajar cumin
saya dan Ilo’. Kenapa Cuma kita berdua? Meskipun rasa-rasanya melelahkan, tapi
ini cukup adil kok, karena program kita yang lain bisa dijalankan sama
anak-anak yang lain. Saya ngajar bahasa inggris (seperti biasa) dan Ilo’ ngajar
BTQ (Baca Tulis Qur’an). Program ini berlangsung selama 5 minggu dan dalam
seminggu sekitaran 5 hari aktif loh. Two thumbs up! :D
Then, Ngajar di TPA. Nah, lagi-lagi ngajarnya ini kita milih
mesjid terdekat tapi tidak focus pada 1 mesjid saja. Jadi, kami berpencar pada…
sekitar 3-4 masjid, mulai dari 2 minggu sejak kedatangan kami, sampai 1 minggu
sebelum kepulangan kami. Yah, cukup menyenangkan, selain dapat pahala yah, kita
juga jadi lebih dekat dengan anak-anak disana.
Program selanjutnya itu Pembuatan papan nama rumah Kepala
desa. Kalo ini sih, kegiatannya butuh modal, namun gak seberapa kok. Tapi ini
cukup penting juga loh. Nah, untuk mengerjakan ini, kita bagi-bagi tugas, mulai
dari penulisan huruf, pengecetan, penyemprotan sampai pemasangannya, smua kita
kerjakan sama-sama dan hasilnya, lumayanlah yaaa….
Trus, pembuatan papan nama masjid. Nah, yang ini nih yang
agak ribet. Soalnya, bukan yang di cat-cat gitu, tapi pihak pengurus masjid
mintanya papan nama yang berbahan fiber. Sedangkan ini palingan dibuatnya di
Makassar. Untungnya, waktu itu saya pulang, jadi sekalian lah ngurusnya,
sepaket. Kalo soal dana, gak usah khawatir, untuk program ini, biayanya full
ditanggung sama pengurus masjid. Makanya harus pinter PDKT and ngomong sama
pengurus masjid.
Nah, program selanjutnya itu pembuatan struktur-struktur
tapi semua struktur ini harus dicetak seperti spanduk gitu lah. Lumayan juga
sih, ada sekitaran 15 struktur yang harus dibuat, dan lagi-lagi dicetak di Makassar,
dan lagi-lagi biayanya fuuuuuullll ditanggung sama pihak PKK dan kantor desa.
Asik ‘kan?
Apalagi ya? Oh ya, penulisan monografi kantor desa. Ini sih
program paling enteng, Cuma ngisi monografi doang. Trus masalahnya apa? Saya
yang harus nempel-nempel paaaaakkk, alasannya, saya yang paling tinggi dan
paling gampang buat manjat nempel-nempel di monografinya. Hahahha
Hm, program berikutnya yaitu pelabelan inventaris kantor
desa. Nah, yang ini kita pake tenaga cowoknya. Dan program inilah yang paling
kotor, pilox sana-pilox sini, semua asset kantor desa diberi label, cesssss…..!
Trus, program laen, penyuluhan pola hidup sehat. Kalo yang
ini, dihandle sama abang-abang tukang bersih-bersih. Kita penyuluhan di 3
sekolah tempat kita ngajar, ya, pengalaman yang sangat mengasyikkan ketika
mengajarkan anak-anak untuk suatu kebaikan.
Masih ada lagi, the next program is Jumat bersih. Ini sih
kayanya program wajib ya, buat setiap posko. Kita bergiliran kerja baktinya di
berbagai lokasi, mulai dari dusun-dusun sampai di desa seberang.
Trus, program lain, pembenahan perpustakaan. Beruntng karena
ada yang memang ngerti dibidang ini, makanya program ini bisa kita jalankan
bersama-sama, program ini di leader oleh mala, dan kita semua sebagai asisten
yang bantu-bantu.
Then, the last is keikutsertaan pramuka. Kita beruntung
karena ada si Ilo’, pelatih di pramuka. Setiap jum’at sore kita melatih pramuka
di sekolah, darisini saya baru tahu kalo pramuka ternyata asik juga ya… hehe
Selain program diatas, kita juga harus siap berpartisipasi
pada acara-acara dadakan. Seperti acara maulid. Sebisa mungkin kita aktif pada
kegiatan itu, entah itu ngaji, ceramah ataupun bantu ibu-ibu disana menyiapkan
acara. Pokoknya kita dituntut untuk lebih bermasyarakat lah, itu kan tujuan
utama KKN?
Yah, selain menjalankan program, kita juga liburan ke
berbagai tempat wisata disana. Sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui dong!
Mulai dari malam mingguan di pantai seruni, makan duren di pantai marina,
berbasah-basah ria di Bissappu, menikmati pemandangan di Loka, menikmati mata
air langsung dari gunung di eremerasa. Bukan Cuma di Bantaeng, kita juga sempat
jalan-jalan dan berkebun di Bulukumba. Yang paling asik adalah ketika ada
panggilan makan dari warga.. nyam, nyam, nyam, makan gratiiiiiiiissss! Yang
penting, kuncinya adalah bermsyarakat, aktif terjun di berbagai kegiatan, kalo
kamu akrab sama penduduk disana, percaya deh, bakal banyak manfaatnya buat
kalian..
Itulah sedikit pengalaman yang bisa saya share ke
teman-teman semua. Bagaimana dengan cerita KKN kalian? Semoga sama
menyenangkannya, ya.
XOXO.
0 komentar:
Post a Comment